“Janganlah Khawatirkan Rezekimu, Karena Allah Sudah Menjaminnya Untuk Semua Yang Hidup. Tapi Khawatirkan Amalanmu, Karena Allah Tidak Menjamin Anda Masuk Surga. Keraguan Terhadap Datangnya Rejeki Adalah Keraguan Terhadap Al-Raziq (Allah Yang Sangat Banyak Memberikan Rejeki).”
Demikianlah, Kebanyakan Dari Diri Kita Terkadang Mencemaskan Tentang Kondisi Hari Esok Yang Tidak Diketahui Akan Seperti Apa. Tidak Ada Yang Tahu Tentang Apa Yang Akan Terjadi Hari Esok Dengan Pasti. Di Antara Kita Mencemaskan Akan Datangnya Rejeki Berwujud Materi Pada Hari Esok. Padahal Nyatanya Rejeki Itu Datang Tidak Menentu, Kadang Ada Cukup Banyak, Terkadang Tidak Sama Sekali, Atau Datang Pun Hanya Sedikit, Atau Tidak Mencukupi, Padahal Daftar Kebutuhan Yang Diinginkan Sangatlah Banyak.
Kecemasan Semacam Itulah Yang Sering Dirasakan Dalam Pikiran Dan Hati Kebanyakan Manusia. Tentu Saja Hal Semacam Ini Menambah Beban Pikiran Dan Memberatkan Hati, Meningkatkan Kecemasan, Membawa Peningkatan Tekanan Jiwa (Stress), Mendesakkan Kekalutan Pikiran Menghadapi Beban-Beban Hidup Yang Tak Terhindarkan Dalam Perjalanan Hidup Setiap Manusia.
Oleh Sebab Itu, Sesungguhnya Setiap Kita Tidak Perlu Mencemaskan Dengan Kecemasan Yang Berlebihan Akan Datangnya Rejeki Pada Hari Esok. Yang Terpenting Bagi Kita Harus Tetap Melakukan Usaha, Berikhtiar Tanpa Putus Asa, Dan Minimal Berdoa Agar Allah Melapangkan Rejeki Kita. Sebab, Siapa Yang Mengkhawatirkan Atau Mencemaskan Datangnya Rejeki Pada Esok Hari, Pada Hakikatnya Berarti Belum Memiliki Keyakinan Yang Kuat Terhadap Allah, Al-Razzaq (Yang Maha Memberi Rejeki).
JANGAN CEMASKAN REZEKIMU...Cukuplah Dikatakan Berburuk Sangka Kepada Allah Bilamana Seorang Hamba Bimbang Memikirkan Tentang Rezekinya,Dan Teramat Khawatir Karenanya.
” Hai Manusia, Sesungguhnya Salah Seorang Kalian Tidak Akan Mati Sampai Allah Menyempurnakan Rezekinya.Karena Itu, Janganlah Kalian MengaNggap Lelet Rezeki Dan Bertakwalah Kepada Allah, Hai Manusia; Baguslah Dalam Meminta, Ambil Yang Halal, Dan Tinggalkan Yang Haram.” (HR. Al-Hakim, Al-Baihaqi Dan Ibnu Majah)
“Fokuskanlah Pikiranmu Untuk Memikirkan Apapun Yang Diperintahkan Allah Kepadamu. Jangan Menyibukkannya Dengan Rezeki Yang Sudah Dijamin Untukmu. Karena Rezeki Dan Ajal Adalah Dua Hal Yang Sudah Dijamin, Selama Masih Ada Sisa Ajal, Rezeki Pasti Datang. Jika Allah Dengan Hikmahnya Berkehendak Menutup Salah Satu Jalan Rezekimu, Dia Pasti Dengan Rahmatnya Membuka Jalan Lain Yang Lebih Bermanfaat Bagimu.
Renungkanlah Keadaan Janin, Makanan Datang Kepadanya, Berupa Darah Dari Satu Jalan, Yaitu Pusar. Lalu Ketika Dia Keluar Dari Perut Ibunya Dan Terputus Jalan Rezeki Itu, Allah Membuka Untuknya Dua Jalan Rezeki Yang Lain Yakni Dua Puting Susu Ibunya, Dan Allah Mengalirkan Untuknya Di Dua Jalan Itu; Rezeki Yang Lebih Baik Dan Lebih Lezat Dari Rezeki Yang Pertama, Itulah Rezeki Susu Murni Yang Lezat.
Lalu Ketika Masa Menyusui Habis, Dan Terputus Dua Jalan Rezeki Itu Dengan Sapihan, Allah Membuka 4 Jalan Rezeki Lain Yang Lebih Sempurna Dari Yang Sebelumnya Yaitu Dua Makanan Dan Dua Minuman. Dua Makanan Dari Hewan Dan Tumbuhan. Dan Dua Minuman Dari Air Dan Susu Serta Segala Manfaat Dan Kelezatan Yang Ditambahkan Kepadanya.
Lalu Ketika Dia Meninggal, Terputuslah Empat Jalan Rezeki Ini, Namun Allah Subhanahuwataala Membuka Baginya. Jika Dia Hamba Yang Beruntung Delapan Jalan Rezeki, Itulah Pintu-Pintu Surga Yang Berjumlah Delapan, Dia Boleh Masuk Surga Dari Mana Saja Dia Kehendaki.
Dan Begitulah Rabb Subhanahu, Dia Tidak Menghalangi Hamba-Nya Untuk Mendapatkan Sesuatu, Kecuali Dia Berikan Sesuatu Yang Lebih Afdhal Dan Lebih Bermanfaat Baginya. Dan Itu Tidak Diberikan Kepada Selain Orang Mukmin, Karenanya Dia Menghalanginya Dari Bagian Yang Rendahan Dan Murah, Dan Dia Tidak Rela Hal Tersebut Untuknya, Untuk Memberinya Bagian Yang Mulia Dan Berharga”.
Seorang Yang Beriman Dan Beramal Sholeh Serta Berusaha Pada Hari Ini…Maka Tidak Usah Khawatir Dengan Esok Hari…Pasrahkan Urusan Kepada Kehendak Allah..Yang Gelisah Hanyalah Orang Yang Bermaksiat Kepada Allah…Khawatir Akan Adzab Dan Hukuman Allah Yang Datang Sewaktu-Waktu.
Sungguh Aneh Seseorang Yang Tatkala Masih Menjadi Janin Dalam Perut Ibunya Ia Telah Diberi Rizki Oleh Allah…Tatkala Ia Masih Kecil Dan Tidak Bisa Berbuat Apa-Apa Ia Tetap Di Beri Rezeki Oleh Allah…Lantas Setelah Ia Dewasa Dan Mampu Berusaha Dan Bekerja Tiba-Tiba Ia Takut Dan Khawatir Ia Tidak Akan Memperoleh Rizki Dari Allah ???
Sebagian orang mendapatkan rezeki melimpah dalam hidupnya, tapi tidak jarang pula rezeki tersebut akan kembali ke Allah SWT. Pada dasarnya, semua itu hanyalah titipan dari Allah dan kita diharuskan untuk mengusahakan rezeki dengan ikhtiar dan tawakal.
Meski sudah sering mendengar istilah rezeki dan harta, tapi masih banyak orang yang belum bisa membedakan antara rezeki dan harta. Kedua istilah tersebut mungkin terlihat sama, tapi jika kita telaah bersama, keduanya memiliki makna yang berbeda.
Harta mengacu pada materi yang kita miliki, seperti uang, rumah, kendaraan, dan lain sebagainya. Berbeda dengan rezeki yang artinya lebih luas, yakni apa saja yang bisa kita nikmati dan tidak selalu dalam bentuk materi.
Seseorang yang memiliki harta melimpah, belum tentu bisa menggunakan dan menikmati harta tersebut. Harta sedikit maupun banyak tidak menjamin seseorang dapat menikmati, apalagi sifat dasar manusia yang terus merasa kurang dan tidak akan puas.
Selain harta yang bisa digunakan dan dinikmati, bentuk lain dari rezeki adalah kebahagiaan, teman baik, tetangga ramah, pasangan setia, kesehatan, rumah tangga harmonis, dan lain sebagainya yang membuat hati merasa lebih nyaman dan mengingat Allah SWT selalu.
Dalam Qur’an Surah At-Talaq: 3 di jelaskan:
وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
Artinya: “Dan Dia memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)Nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu”
Dengan penjelasan ayat di atas, pasti sudah memahami bahwa rezeki telah ditetapkan oleh Allah SWT untuk setiap manusia yang ada di muka bumi ini. Jadi, tidak perlu risau dan khawatir namun jangan lupa untuk bekerja keras dan terus berdoa agar pintu rezeki terbuka.
Edisi 15, 14 Syawal 1444H
Majelis Dzikir Sholawat Aljailaniyah AlQhoutsiyah