Majelis Dzikir & Sholawat Al Jailaniyah Al Ghoutsiyah: “Orang Berpuasa Akan Meraih Dua Kegembiraan”

Allah Berfirman Dalam Surat Al Baqarah ayat 183 yang berbunyi:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Hakikat puasa pada ayat ini menjelaskan bahwa tiap orang-orang yang beriman diwajibkan untuk berpuasa semata-mata hanya untuk bertakwa pada Allah.

“Di dalam ibadah puasa itu terdapat kesucian jiwa dan kebersihannya serta mensterilkan dari kotoran yang buruk dan akhlak yang hina”

Seorang yang mengaku umat Nabi Muhammad SAW sudah sepantasnya merindukan perjumpaan dengan Ramadhan sebagimana yang diteladankan karena semua ibadah kecuali puasa akan dilipat gandakan balasannya mulai dari 10 kali sampai 700 kali. Untuk balasan amal puasa Allah merahasiakannya, bahkan bau mulut tak sedap dari orang yang berpuasa bagi-Nya lebih harum dibanding parfum misik (kasturi).

Hal ini juga dijelaskan Nabi Saw dalam haditsnya:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ، الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ، قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: إِلَّا الصَّوْمَ، فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي
Artinya, “Dari Abi Hurairah Ra berkata, Rasulullah Saw bersabda, ‘Setiap amal anak Adam akan dilipatgandakan. Satu kebajikan dilipatgandakan 10 sampai 700 kali. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman ‘Kecuali puasa karena puasa adalah untuk-Ku dan Aku-lah yang membalasnya

“Sesungguhnya puasa termasuk salah satu sebab terbesar diraihnya ketakwaan, karena di dalam ibadah puasa terdapat bentuk melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya”

HAKIKAT BERBUKA PUASA
AL-Arifbillah Sulthonul Aulia Sayyidina Syeikh Abdul Qodir AL-Jailani, RA, Menjelaskan Menurut Syariat dan Thoriqoh.

Baca Juga:  Kalam Hikmah: Siksaan Terberat Adalah Mengejar Sesuatu Yang Bukan Bagiannya

Menurut Ahli Syariat Maksud Berbuka Puasa Adalah Makan Pada Saat Matahari Tenggelam, Sedangkan Melihat Hilal Pada Malam Hari Raya, Sementara Menurut Ahli Thoriqoh Maksud Berbuka Adalah Saat Masuk Surga, Saat Seorang Hamba Mencicipi Semua Kenikmatan Surga, Sedangkan Maksud Dari Kegembiraan Ketika Adalah Mampu Melihat ALLAH TA’ALA Secara Nyata Pada Hari Khiamat Dengan Pandangan SIRR (Tersembunyi), Dengan Kemuliaan Dan Keutamaannya, SEMOGA ALLAH TA’ALA MEMBERI KARUNIA KEPADA KITA AGAR DAPAT MELIHAT-NYA.

Berpuasa merupakan ibadah yang luar biasa bagi manusia, apalagi di bulan Ramadan. Melalui puasa segala hal yang tidak baik akan menjadi lebih baik. Puasa tidak hanya mengajak kebaikan saja namun lebih dari itu bisa membuat seseorang terbebas dari hal-hal yang buruk . seperti yang Rasulullah sabdakan:

-‏الصِّيَامُ جُنَّةٌ فَلا يَرْفُثْ وَلا يَجْهَلْ وَإِنْ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ ـ مَرَّتَيْنِ

“Puasa itu adalah perisai, maka janganlah (seseorang yang sedang berpuasa) mengucapkan ucapan yang kotor, dan janganlah bertindak bodoh, dan jika ada orang yang sewenang-wenang merebut haknya atau mencelanya, maka katakan, ‘Saya sedang puasa’ -dua kali-” (HR. Al-Bukhari).

Puasa adalah sebuah syari’at yang dimaksudkan agar orang/seseorang yang sedang berpuasa menahan diri dari menuruti hawa nafsu, agar menjadi perisai/pelindung bagi dirinya dari api neraka di akhirat kelak karena neraka memang diliputi oleh hawa nafsu.

Untuk meraih maksud puasa yang hakiki inilah, kita diperintahkan untuk menahan diri dari semua perkara yang dilarang oleh Allah Ta’ala, di antaranya adalah menahan diri dari mengucapkan ucapan yang kotor dan bertindak bodoh, serta tidak meladeni orang yang memancing emosi kita, dikarenakan hal itu bisa menodai puasa kita.

Baca Juga:  Kalam Hikmah Majelis Dzikir Sholawat Aljailaniyah AlQhoutsiyah "Jangan Cemaskan Rezeki, Sesungguhnya Rezeki Itu Mencarimu"

Nabi Besar Muhammad SAW juga Bersabda:
. لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ: فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ، وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ

Artinya, “Orang yang berpuasa akan meraih dua kegembiraan, kegembiraan ketika berbuka puasa/berhari raya, dan kegembiraan ketika bertemu Tuhannya,” (HR Muslim).

Dua kegembiraan itu meliputi di dunia dan di akhirat.  Pertama, kegembiraan saat berbuka karena telah terbebas dari tanggungan perintah Allah atau sebab mendapatkan pertolongan dapat menyempurnakan puasa atau sebab dapat makan dan minum sesudah menahan lapar dan dahaga atau sebab meraih pahala yang diharapkan.

Kedua, kegembiraan saat bertemu Tuhan sebab mendapatkan balasan amal puasa, mendapatkan pujian, atau keberuntungan dapat berjumpa dengan Allah.

Semoga dengan berpuasa bisa menjadikan kita lebih baik tidak hanya selama bulan Ramadan namun bisa di luar Ramadan.

Edisi, 10: 9 Ramadhan 1444 H
Oleh: Majlis Dzikir & Sholawat Al Jailaniyah Al Ghoutsiyah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Phone Pengaduan