Perhutani Sosialisasi di Stakeholder Tentang Pengembangan ATM

Bojonegoro,Republiknews– Program ATM (Agroforesty Tebu Mandiri) Perhutani KPH Bojonegoro di kawasan hutan di Desa Pandantoyo, Kecamatan Temayang, Bojonegoro, yang semula ditolak kini di dukung masyarakat.

Hal itu disampaikan salah satu anggota LMDH Ngudiharjo yang juga penggarap hutan asal Pandantoyo bernama Lasimin (53). “Sebelum ada penjelasan dari Perhutani, awalnya memang kita menolak, karena kami takut kehilangan mata pencaharian,” kata Lasimin.

Lasimin mengaku pernah menjadi motor penggerak LMDH bersama sebuah LSM karena iming-iming lahan perhutani yang dikelolanya akan mendapatkan sertifikat hak milik. Namun setelah paham, ia mengaku berbalik arah dan tidak meneruskan kegiatannya serta sepakat akan mengikuti program ATM Perhutani.

Sementara itu, Sujud (45) petani hutan terdampak program ATM, mengetahui lahan yang dikelolanya adalah milik negara, apabila pemerintah mempunyai program tentu tidak bisa menolak. “Yang penting kita bisa terus bekerja, tanah yang biasa kita kerjakan jika diganti Tebu kita mendapatkan ganti lahannya,” ujarnya.

Ahmad Basuki Kepala Departemen Pengembangan Sumber Daya Hutan Propinsi Jawa Timur, dalam pertemuan antara Perhutani, Polsek Temayang dan Kades Pandantoyo, menerangkan bahwa program ATM merupakan upaya pemerintah dalam mendukung program ketahanan gula, melalui optimalisasi kawasan hutan.

“LMDH yang selama ini sudah mengelola lahan hutan akan ganti dengan lahan yang lain sehingga mata pencaharian mereka tetap bisa berjalan,” terang Ahmad Basuki.

Ia mengatakan program ATM akan membawa dampak positif bagi ekonomi masyarakat desa hutan. “Program Agroforestry dengan komoditas Tebu ini jika telah dipanen, kelompok tani hutan masih akan mendapatkan sharing profit hingga sebesar 10 persen dari laba bersih hasil panen,” terangnya.

“Ada juga bantuan sosial bagi kelompok petani terdampak sebesar Rp 1 juta yang di rupakan usaha lainnya, misalnya ternak kambing dan sebagainya yang diharapkan bisa terus berkembang,” tuturnya.

Perlu diketahui, beberapa hari lalu terjadi penolakan program ATM oleh warga sekitar hutan. Warga tersebut melakukan demo diduga belum memahami program ATM yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat setempat. @red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PHONE PENGADUAN